Kontradiksi Akibat Kenaikan Upah Minimum UMR Bagi Kesejahteraan Masyarakat

Tulisan ini bukanlah suatu bentuk Pro-pengusaha ataupun buruh, melainkan melihat dari sudut pandang ekonomi adanya kontradiksi akibat kenaikan UMR buruh. Inflasi secara sederhana adalah penurunan nilai tukar mata uang yang beredar, akibat meningkatnya jumlah uang di pasaran, karena jumlah uang yang beredar di masyarakat bertambah, minat masyarakat untuk membelanjakan uangnya pun akan semakin tinggi ataupun semakin konsumtif, akibatnya permintaan meningkat. Sesuai dengan hukum di mana hukum penawaran dan permintaan. Jika harga naik, maka penawaran akan bertambah dan permintaan akan berkurang. Apa yang akan terjadi dengan harga jika permintaan terus bertambah ?, mungkin banyak yang mengira harga akan turun, tapi kenyataannya harga justru makin naik.

Contohnya saat musim durian stock durian melimpah, sehingga harga durian menjadi rendah, sesuai hukum permintaan rendahnya harga menyebabkan banyaknya permintaan durian, jadi perubahan harga berpengaruh pada permintaan.

Kalau kita balik permintaan sebagai variabel terkait. Misalkan saat menjelang lebaran permintaan akan ayam, kambing, sapi dan bahan-bahan kue tentunya bertambah dan yang terjadi adalah harga barang-barang tersebut malah semakin naik bukannya semakin turun. Jelas karena penjual ingin mendapatkan untung sebanyak-banyaknya, begitu juga dengan penawaran. Jika persediaan durian melimpah berarti jumlah yang ditawarkan banyak, tingginya jumlah penawaran menyebabkan harga turun, bukanya naik dan terjadi siklus sebagai berikut:

• Pertama, durian banyak = penawaran banyak. 
• Kedua, akibat banyaknya penawaran, penjual menurunkan harga durian supaya produk semakin laris dan harga turun. 
• Ketiga, karena harga turun, permintaan jadi naik mumpung murah.
• Keempat, begitu penjual mengetahui masyarakat terhadap harga durian tetap tinggi, mereka berspekulasi jika harga sedikit dinaikkan maka permintaan tidak akan berubah. 
• Kelima, karena penjual keasikan menaikkan harga durian dengan kata lain harga durian menjadi tinggi otomatis permintaan durian pun jadi menurun. 
• Keenam, karena menurunnya permintaan durian mengakibatkan harga durian turun. 
• Ketujuh, harga durian turun, penawaran durian pun ikut turun.
• Kedelapan, penawaran durian turun mengakibatkan kelangkaan durian, sehingga harga durian kembali naik. 
• Kesembilan, barang langka banyak diburu meskipun harganya mahal dan penjual mengetahui potensi pasar tinggi akan permintaan durian langka tersebut, lalu akhirnya banyak lagi orang yang menawarkan dan penjual durian. Dan, siklus kembali ke poin pertama dan seterusnya berputar seperti itu. 

Jadi siklus tersebut yang terjadi dalam pasar dalam mempertahankan keseimbangan harga. Namun demikian upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dari pemerintah dengan menaikkan nilai upah minimum, mengakibatkan masyarakat semakin mempunyai banyak uang, dampaknya masyarakat menjadi konsumtif. 

Sesuai hukum permintaan dan penawaran tadi, jika permintaan naik maka harga juga ikut naik, tapi karena peningkatan permintaan ini disebabkan oleh faktor diluar 9 proses siklus durian tadi, maka yang terjadi kenaikan harga ini tidak akan kembali stabil setelah siklus itu kembali ke point awal atau tidak terjadi keseimbangan harga. 

Kecenderungan harga yang terus-menerus naik ini menyebabkan nilai tukar mata uang berkurang. Misalkan 50 juta Rupiah dulu sudah bisa membeli rumah, sekarang inflasinya sudah 5 kali lipat atau lebih dari 50 juta Rupiah. Jadi usaha pemerintah mensejahterahkan rakyat dengan menaikkan nilai upah minimum buruh, dampaknya akan terasa sangat singkat karena harga barang dan jasa pun akan segera ikut naik lebih cepat. Jadi secara makro sebenarnya buruh tidak pernah bertambah sejahtera dengan kenaikan UMR tersebut.

Share this :